Memory,
Semua berawal saat aku duduk di kelas 3 SMP. Seorang lelaki yang menyatakan cintanya padaku. Rudi namanya. Hemm... aku sempat nolak dia, bahkan aku sempat benci sama dia. Tapi.. akhirnya aku nerima dia juga jadi pacarku. Aku merasa sayangnya begitu tulus padaku dan aku belajar untuk mencintainya. Rudi mengukir banyak kenangan manis untukku... Namun saat kami duduk di bangku SMA, entah kenapa perasaanku berubah total. Tak ada lagi cintaku untuknya. Bahkan saat itu aku memutuskan hubungan kami secara sepihak. Dan semenjak saat itu, kami lepas kontak.
Memory,
Beberapa bulan yang lalu aku mendapatkan nomor ponselnya dari salah satu temanku, setelah sekian tahun aku tak mendengar kabar tentangnya. Dan malam itu juga aku segera menghubungi dia. Memory, aku sungguh tak menyangka kalau Rudi masih menyayangiku dan masih menyimpan semua benda-benda kenangan kami. Padahal aku sudah membuat luka yang dalam di hatinya. Tapi ternyata dia masih memberiku maaf. Semenjak hari itu hubungan kami terus berlanjut, padahal saat ini di sisi kami sama-sama sudah ada orang lain. Semua itu tak berlangsung lama. Aku dan dia sadar, hubungan ini tidak boleh terus berlanjut, karena hanya akan memberi luka untuk orang lain… Yach, akhirnya kami memutuskan untuk berjalan dengan pasangan masing-masing dan biar waktu yang kan menjaga perasaan ini. Rud, hari ini usiaku genap 20 tahun. Kamu masih ingat ulang tahunku? thanks yach buat semua kenangan yang pernah kau ukir untukku…
Buat Erick n Vira di Greatest Memory, thanks yach… karna kalian udah ngasi aku kado terindah dengan membacakan cerita ini.
Yah.. kadang rumput tetangga memang lebih seger ( hehehe.. )
Tapi salut deh kalo akhirnya kamu sadar selalu ada yang terbaik dari yang terbaik Tapi itu udah keputusan yang tepat yang kamu ambil...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar